Pages

Kamis, 15 November 2012

Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta


Dari sekian banyak universitas yang ada di jakarta Universitas BudiLuhur adalah salah satu Universitas Unggulan di Jakarta.
Untuk menjadikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dan di Indonesia, Universitas Budi Luhur membuka kesempatan untuk dapat menambah pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi, Ekonomi, Sosial Politik, Komunikasi dan Teknik yang pada saat ini masih merupakan pilihan teratas dalam peningkatan karier.

Dengan adanya persaingan bebas dan ketat di dunia pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dan peningkatan pengetahuan konsumen mendorong Universitas Budi Luhur melakukan peningkatan kualitas dan kepuasan layanan terbukti dengan didapatkannya sertifikasi sistem penjaminan mutu internasional ISO 9001:2000 Universitas BudiLuhur Menjadi salah satu Universitas Unggulan di Jakarta dan di Indonesia.

Menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi dan menghasilkan lulusan yang unggul untuk menjadikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dan di Indonesia adalah salah satu misi Universitas Budi Luhur.

Berikut ini adalah kerjasama Universitas Budi Luhur untuk menjadikan Universitas BudiLuhur Unggulan di Jakarta.

- Kerjasama Fakulatas Teknik Universitas Budi Luhur dengan SMAN 47 Jakarta

Jakarta-26 April 2012 Tim Dosen Fakultas Teknik berkunjung ke SMA Negeri 47 Jakarta. Pada kesempatan ini, telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama bidang TIK antara Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur dengan SMA Negeri 47 oleh Dekan Fakultas Teknik, Sujono, ST.MT. dan Kepala SMAN 47 Drs. Syafruddin Yusuf, MPd dan salah satu tujuannya adalah untuk menjadikan UniversitasBudi Luhur Unggulan di Jakarta.

Langkah pertama dalam tindak lanjut perjanjian kerjasama ini adalah ”Pelatihan Aplikasi Wireless dan Mikrokontroller” di hari yang sama. Pada tanggal 21 Mei 2012, dilakukan kegiatan kerjasama yang kedua berupa pendampingan dan pembimbingan pada tim ekstrakurikuler robotik SMAN 47 untuk Lomba Robot Line Follower tingkat SMA di USNI. Dengan kepercayaan yang diberikan oleh SMAN 47 kepada Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur, direncanakan kedepannya akan dilakukan kegiatan rutin pembinaan ekstrakurikuler Robotik secara bertahap, dimulai dari pelatihan elektronika dasar (Protel) dilanjtkan dengan pelatihan mikrokontroller sebagai dasar pembentukan tim Robotik SMAN 47 yang mampu bersaing di tingkat SMA.

- Employeable Skill Management : Mastering Sales Mindset

BudiLuhur Career Center bekerja sama dengan Jembatan-Karier menyelenggarakan Employeable Skill Management dengan tema Mastering Sales Mindset pada :
Hari/Tanggal : Kamis, 1 November 2012
Tempat : Ruang R.737 – Universitas Budi Luhur
Jam : 08.30 – 14.00 WIB
Pembicara : Dedy Budiman, MPd. – Director Jembatan-Karier, Champion Sal Trainer
Materi :
1. Memahami relevansi profesi sales dengan profesi lainnya – Mengapa selling skill itu penting
2. Memiliki kesadaran atau pengertian yang benar tentang peran salesmanship dalam profesi
3. Membuka peluang penempatkan kerja di posisi frontliners pada perusahaan otomotif dan perbankan

Training ini akan berguna untuk membekali Alumni Universitas Budi Luhur berbakat untuk memiliki soft skill yang dapat diterapkan ketika melamar kerja, ataupun di tempat kerja, khususnya dalam hal mempertajam keahlian membangun hubungan orang-orang baru ataupun mengatasi keberatan (penolakan) dan untuk membuktikan bahwa Universitas Budi LuhurUnggulan diJakarta serta mampu bersaing dengan Universitas lain yang ada di jakarta.

Universitas Budi LuhurUnggulan diJakarta
Journey & Charity 2012


Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey Charity merupakan program pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Cakti terhadap masyarakat yang kurang mampu dengan cara melakukan perjalanan bersepeda sehat sambil beramal. Program Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey Charity ini juga merupakan kepedulian kampus terhadap lingkugan hijau yang telah dicanangkannya kampus Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta sebagai Green Campus.

Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey Charity telah dilaksanakan dari tanggal 14 Juli – 18 Juli 2012 , melalui rute perjalanan mulai dari pelepasan di kampus Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta menuju Rangkas Bitung, dilanjutkan ke desa Malimping dan Bayah Sawarna menuju Pelabuhan Ratu lalu dilanjutkan lagi perjalanan ke Bogor dari Bogor kembali lagi menuju kampus , sebanyak jarak tempuh 399 km. Tim rombongan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey & Charity adalah mahasiswa, dosen dan karyawan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta.

Dalam Perjalanannya selama 4 hari ini rombongan bersepeda memberikan bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu, fakir miskin dan Pesantren yang masih membutuhkan bantuan. Sekaligus mensurvei daerah-daerah minus di daerah Banten yang rencananya akan dilakukan secara rutin.

Program Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey& Charity ini direncanakan akan dilaksanakan rutin sebagai bagian dari Tanggung jawab Sosial Kampus atau Campus Social Responsibility (CSR)Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Cakti.

Rabu, 14 November 2012

Waktu "Booting" Windows 8 Hanya 8 Detik


Salah satu kelebihan yang diusung oleh Windows 8, sistem operasi terbaru Microsoft yang diluncurkan di konferensi BUILD, di Anaheim, California, AS, Selasa (13/8/2011) ialah waktu booting yang super cepat. Seperti dilansir Techradar hari ini, kecepatan booting Windows 8 lebih cepat dari waktu yang dibutuhkan monitor untuk menyala.

"Ini hampir lebih cepat dari kecepatan monitor untuk menyala dan kadang lebih cepat dari waktu yang dibutuhkan fan untuk menyala," kata Michael Anguilo, kepala ekosistem Windows 8 Microsoft. Anguilo menambahkan, tak ada lagi flashing layar BIOS. "Tak ada karakter aneh yang terlihat. Ini akan langsung ke layar mula," ujarnya.

Situs Crazyengineer dalam laporannya menyebutkan bahwa Windows 8 hanya butuh waktu 8 detik untuk booting. Kecepatan booting ini merupakan hasil dari teknik "hibernasi" yang dikembangkan Microsoft. Teknik ini memungkinkan Windows 8 untuk menyimpan data aplikasi yang pernah dibuka dan dokumen yang tak tersimpan sehingga booting lebih cepat.

Teknik "hibernasi" yang diaplikasikan bukan "hibernasi" total. Dalam arti, Windows 8 tidak menyimpan seluruh running application namun hanya sesi inti. Ini membantu sistem operasi sehingga tidak harus membangun seluruh data penggunaan pada sesi sebelumnya dan demikian lebih hemat waktu. Video di bawah bisa menggambarkan kecepatan booting Windows 8.

Booting yang super cepat menjadi salah satu pengalaman menyenangkan menggunakan Windows 8. Lebih lagi, ketika layar mula telah terbuka, Windows 8 juga menjanjikan tampilan yang segar, menu yang disusun rapi dengan desain Metro. Akses ke jejaring sosial juga bisa langsung dilakukan di layar mula.

Pengalaman yang berbeda juga diberikan Windows 8 ketika pengguna log on. Untuk log on, pengguna bisa melakukan dengan berbagai cara, mulai dari memasukkan password konvensional maupun PIN terdiri dari 4 karakter. Ada juga Password Gambar, di mana pada device layar sentuh, pengguna cukup mengusap foto tersebut dengan cara tertentu untuk log on.

Soal booting sendiri, bukan hanya kecepatan yang dijanjikan, tetapi juga aman. Windows 8 dilengkapi dengan Secure Boot yang bekerja dengan BIOS berbasis UEFI sehingga bisa melindungi PC dari malware saat booting. Dengan ini, Windows 8 menjanjikan keamanan sejak sebuah PC, notebook, ataupun tablet dinyalakan.
 

10 Hal yang Bikin Windows 8 Tampil Baru


Presiden Divisi Windows Microsoft, Steven Sinofsky, memperkenalkan Windows 8 dalam konferensi BUILD di Anaheim, California, AS, Selasa (13/9/2011). Sinofsky menyebut software versi terbaru ini sebagai "reimagining Windows" karena tampil seperti bener-benar baru dibandingkan versi-versi Windows sebelumnya.

Ada banyak hal baru yang ditemui di Windows 8 dan belum ada di versi Windows sebelumnya. Berikut daftar 10 yang paling baru yang perlu Anda ketahui di Windows 8:

1. Metro

Dengan Windows 8, era explorer yang menyusun semua dalam bentuk folder berakhir. Dekstop tetap masih ada, namun didesain ulang dengan rancangan yang lebih simpel dan langsung menyediakan akses kepada pengguna ke berbagai aplikasi yang dimilikinya. Desain desktop baru yang diberi nama Metro ini berisi update informasi mulai dari tanggal, agenda, email, posting di jejaring sosial, serta semua aplikasi yang ada.

"Windows 8 memperkenalkan gaya interface baru disebut Metro yang dibangun untuk perangkat layar sentuh, yang menunjukkan informasi penting, mendukung simplicity dan memberi Anda kontrol," Kata Sinofsky seperti dikutip International Business Times hari ini (14/9/2011).

Desain Metro ini sebenarnya bukan hal baru. Microsoft sudah memperkenalkannya di Windows Phone 7 untuk smartphone. Namun, untuk Wiondows di PC dan tablet, ini pertama kalinya.

2. Internet Explorer 10

Berdasarkan keterangan Sinofsky dalam konferensi kemarin, IE 10 akan memungkinkan pengguna melakukan pencarian baik data di dekstop maupun web lewat mesin pencari Microsoft Bing. Pengguna juga bisa menggunakan virtual "thumb" dan soft keyboard untuk melakukan aktivitas pencarian tersebut.

Di luar sebagai browser, IE 10 juga akan berperan banyak di Metro UI. Pengguna bisa berlancar di internet dengan versi ringan IE 10. Metro IE 10, demikian versi itu disebut, memungkinkan pengguna mengakses situs yang sering dikunjungi.

Metro IE10 juga memiliki address bar dan set perintah di bagian bawah serta tab di bagian atas. Metro IE 10 juag mendukung privat tab jika pengguna ingin menjalankan fitur InPrivate pada browser. "Draw Mode" akan membantu pengguna melakukan draw di layar sementara "enhance magnifier" membantu pengguna memperbesar bagian layar tertentu saja.

3. Modifikasi Task Manager dan Control Panel

Windows 8 juga memiliki Task Manager yang telah dikembangkan, dimana aplikasi akan di-list secara independen sehingga pengguna bisa melihat statistik, seperti penggunaan CPU, memori serta kinerja aplikasi.

Control Panel di Windows 8 juga dimodifikasi. Control Panel jadi memiliki interface seinsitif dengan daftar kategori di sebelah kiri dan pilihan kategori di sebelah kanan. Pengguna bisa melakukan personalisasi lock screen.

4. Refresh dan Reset

Fungsi Refresh memungkinkan pengguna untuk mengetes dan membandingkan set up sistem lama dan baru dengan bantuan fitur baru disebut Windows Assesment Console. Pengguna juga bisa melihat dampak dari set up software terhadap kinerja hardware. Refresh bisa dilakukan tanpa mempengaruhi file.

"Reset" memungkinkan pengguna mengembalikan PC ke setting perusahaan. Pengguna bisa menghapus program yang telah di-install namun tetap mempertahankan akun pengguna dan file personal.

5. Prosesor ARM Selain mendukung arsitektur chip x86 dari Intel dan AMD, Windows 8 juga bisa bekerja pada perangkat dengan prosesor berbasis ARM. Misalnya prosesor Nvidia Tegra, Snapragon dari Qualcomm, dan OMAP dari Texas Instrument.

6. Booting super cepat Waktru booting Window 8 super cepat, hampir mengalahkan waktu yang dibutuhkan oleh monitor untuk menyala. Lihat artikel sebelumnya, "Waktu Booting Windows 8 Hanya 8 detik"

7. Windows 8 Apps Store

Fitur ini tak mengejutkan sebab sejak booming-nya Apple Store, banyak pihak mencoba membuat apps store serupa. Adanya fitur ini akan menambah senjata Microsoft untuk melawan Apple. Windows 8 Apps Store memberikan insentif bagi pengembang yang membuat aplikasi Metro untuk Microsoft. Pengguna akan bisa menggunakan Win32 dan Metro Apps untuk melakukannya.

8. Dukungan Teknologi NFC

Teknologi NFC pada Windows 8 telah dipamerkan dalam konferensi BUILD kemarin. Dengan menggunakan kartu nama yang mendukung NFC, pengguna bisa mengambil alamat web pada kartu nama itu dengan menggunakan tablet lewat langkah sederhana, mengarahkan sudut tablet pada kartu nama itu serta mengambil seluruh notifikasinya.

9. Hyper V Virtualization Technology

Hyper V memungkinkan developer untuk mempertahankan mulyiple test environment dan menyediakan mekanisme sederhana untuk berpindah dari lingkungan tersebut tanpa biaya tambahan hardware.

10. Sistem Keamanan Sejak "Booting"

Windows 8 menjanjikan keamanan sejak menyalakan komputer.

sumber

Sabtu, 10 November 2012

universitas budi luhur unggulan di jakarta dan sejarahnya

SEJARAH UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Cerdas dan berbudi luhur merupakan dua hal yang terpadu yang tidak terpisahkan, karena kecerdasan tanpa dilandasi budi yang luhur akan cenderung digunakan untuk membodohi dan mencelakakan orang lain, sebaliknya budi luhur tanpa diimbangi kecerdasan akan merupakan sasaran kejahatan dan penindasan dari orang lain.

Untuk mendidik tenaga trampil yang cerdas dan berbudi Luhur itu, maka pada tanggal 1 April 1979 didirikan Akademi Ilmu Komputer (AIK) Budi Luhur di Jakarta, beralamat di Jl. Budi Utomo No. 11 Jakarta Pusat. Akademi ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga trampil atau professional di bidang komputer guna memenuhi kebutuhan pembangunan nasional.

Setelah dua tahun diperjuangkan, pada tanggal 11 Agustus 1981 AIK Budi Luhur mendapatkan izin operasional dari pemerintah. Dalam surat izin operasional itu, pemerintah mengubah nama AIK Budi Luhur menjadi Akademi Pengetahuan Komputer (APK) Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta. Nama ini digunakan, ketika pada tanggal 5 Januari 1983 berdasarkan keputusan Mendikbud No. 018/O/1983 APK Budi Luhur mendapat status terdaftar. Dengan status terdaftar yang dimiliki, APK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta berhasil menyelenggarakan ujian sarjana muda komputer dengan dosen penguji dari ITB. Dalam ujian negara itu APK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta meluluskan sarjana-sarjana muda komputer pertama di Indonesia.

Berkenaan dengan siapnya pembangunan kampus tahap pertama (dengan dua unit gedung berlantai dua), maka pada tanggal 17 Agustus 1985 APK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta pindah dari Jl. Budi Utomo No. 11 ke jalan Cileduk Raya, Pertukangan Utara, Kebayoran Lama.

Dengan makin mantapnya penyelenggaraan pendidikan di APK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta, dan makin besarnya minat dan kebutuhan keahlian di bidang komputer, maka Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta pada bulan Agustus 1985 mendirikan Akademi Teknik Elektro Komputer (ATEK) Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dan Akademi Akuntansi Komputer (AAK) Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta. Tujuan berdirinya ATEK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta adalah menyiapkan tenaga-tenaga yang mampu memegang jabatan dan tugas-tugas yang memerlukan pengetahuan teknik elektro komputer, sedangkan AAK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta bertujuan menyiapkan tenaga-tenaga yang mampu memegang jabatan dan tugas-tugas yang memerlukan pengetahuan akuntansi dan komputer.

Dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh APK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta, Pemerintah memberikan kenaikan status (akreditasi) dari terdaftar menjadi diakui berdasarkan Keputusan Mendikbud No. 0355/I/1986 tanggal 13 Mei 1986. Pemberian status diakui itu mengakibatkan bergantinya nama APK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta menjadi Akademik Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Budi Luhur.

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan perhatian masyarakat terhadap ilmu komputer (computer science), serta makin meningkatnya permintaan sarjana muda komputer untuk melanjutkan ke jenjang Strata-1 (S1) didirikan Sekolah Tinggi Pengetahuan Komputer (STPK) BUniversitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta di semester genap tahun akademik 1985-1986.

Dengan makin mantapnya STPK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dan dengan didorong oleh semua pihak, di tahun 1986 Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta mendirikan Sekolah Tinggi Elektro Komputer (STEK) Budi Luhur dan Sekolah Tinggi Akuntasi Komputer (STAK) Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta untuk menyelenggarakan program strata satu (S1) di bidangnya masing-masing.

Di awal tahun 1987, Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta merasa perlu untuk menyederhanakan kelembagaan perguruan tinggi dilingkungannya (STPK, STEK, dan STAK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta) ke dalam suatu wadah. Maka berdasarkan Keputusan Mendikbud nomor 0720/I/1987, STPK, STEK, dan STAK Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta diintegrasikan ke dalam Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dengan jurusan dan program studi sebagai berikut :
Jurusan Manajemen Informatika, dengan program studi :
a. Manajemen Informatika (D-III Diakui dan S-1 Terdaftar)
b. Komputerisasi Akuntansi (D-III dan S1 Terdaftar).
Jurusan Teknik Informatika dengan program studi Teknik Informatika (S-1 Terdaftar).
Jurusan Teknik Komputer, dengan program studi Teknik Komputer (D III dan S-1 Terdaftar).

Didorong oleh keinginan untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa Komputerisasi Akuntansi yang makin bertambah, berdasarkan Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Nomor 343/KBYL/XI/1989 tanggal 30 November 1989, program studi komputerisasi akuntansi pada jurusan Manajemen Informatika ditingkatkan menjadi jurusan Komputerisasi Akuntansi.

Dalam upaya diversifikasi usaha, dan sehubungan dengan selesainya pembangunan gedung Unit III dan IV, pada tanggal 1 April 1997 Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Budi Luhur. Dan setahun kemudian setelah selesai membangun gedung Unit V, pada tanggal 1 April 1998 didirikan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta. Dan kemudian pada tanggal 1 April 1999 Sekolah Tinggi Teknik (STT) Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta didirikan setelah gedung Unit VI selesai dibangun, Dalam rangka efisiensi, empat sekolah tinggi (STMIK, STIE, STISIP, STT) sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 144/D/0/2002 tanggal 7 Juni 2002 diintegrasikan menjadi Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta.

Globalisasi dan krisis yang berkepanjangan memberikan dampak dalam persaingan tenaga kerja profesional yang semakin ketat. Untuk itu kita perlu membekali diri dengan kemampuan akademis maupun praktis agar menjadi tenaga kerja yang tangguh yang terus dapat bertahan dalam persaingan, khususnya dalam meningkatkan karier.

Untuk itu Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta membuka kesempatan untuk dapat menambah pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi, Ekonomi, Sosial Politik, Komunikasi dan Teknik yang pada saat ini masih merupakan pilihan teratas dalam peningkatan karier.

Persaingan bebas dan ketat di dunia pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dan peningkatan pengetahuan konsumen mendorong kami melakukan peningkatan kualitas dan kepuasan layanan terbukti dengan didapatkannya sertifikasi sistem penjaminan mutu internasional ISO 9001:2000.
Be Sociable, Share!

Kerjasama Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dengan SMA Negeri 47 Jakarta


Jakarta-26 April 2012 Tim Dosen Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta berkunjung ke SMA Negeri 47 Jakarta. Pada kesempatan ini, telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama bidang TIK antara Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dengan SMA Negeri 47 oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta, Sujono, ST.MT. dan Kepala SMAN 47 Drs. Syafruddin Yusuf, MPd. Langkah pertama dalam tindak lanjut perjanjian kerjasama ini adalah ”Pelatihan Aplikasi Wireless dan Mikrokontroller” di hari yang sama. Pada tanggal 21 Mei 2012, dilakukan kegiatan kerjasama yang kedua berupa pendampingan dan pembimbingan pada tim ekstrakurikuler robotik SMAN 47 untuk Lomba Robot Line Follower tingkat SMA di USNI. Dengan kepercayaan yang diberikan oleh SMAN 47 kepada Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta, direncanakan kedepannya akan dilakukan kegiatan rutin pembinaan ekstrakurikuler Robotik secara bertahap, dimulai dari pelatihan elektronika dasar (Protel) dilanjtkan dengan pelatihan mikrokontroller sebagai dasar pembentukan tim Robotik SMAN 47 yang mampu bersaing di tingkat SMA.

Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta



Dari sekian banyak universitas yang ada di jakarta Universitas BudiLuhur adalah salah satu Universitas Unggulan di Jakarta.

Untuk menjadikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dan di Indonesia, Universitas Budi Luhur membuka kesempatan untuk dapat menambah pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi, Ekonomi, Sosial Politik, Komunikasi dan Teknik yang pada saat ini masih merupakan pilihan teratas dalam peningkatan karier.

Dengan adanya persaingan bebas dan ketat di dunia pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dan peningkatan pengetahuan konsumen mendorong Universitas Budi Luhur melakukan peningkatan kualitas dan kepuasan layanan terbukti dengan didapatkannya sertifikasi sistem penjaminan mutu internasional ISO 9001:2000 UniversitasBudiLuhur Menjadi salah satu Universitas Unggulan di Jakarta dan di Indonesia.

Menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi dan menghasilkan lulusan yang unggul untuk menjadikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta dan di Indonesia adalah salah satu misi Universitas Budi Luhur.
Berikut ini adalah kerjasama Universitas Budi Luhur untuk menjadikan Universitas BudiLuhur Unggulan di Jakarta



- Kerjasama Fakulatas Teknik Universitas Budi Luhur dengan SMAN 47 Jakarta



Jakarta-26 April 2012 Tim Dosen Fakultas Teknik berkunjung ke SMA Negeri 47 Jakarta. Pada kesempatan ini, telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama bidang TIK antara Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur dengan SMA Negeri 47 oleh Dekan Fakultas Teknik, Sujono, ST.MT. dan Kepala SMAN 47 Drs. Syafruddin Yusuf, MPd dan salah satu tujuannya adalah untuk menjadikan UniversitasBudi Luhur Unggulan di Jakarta.

Langkah pertama dalam tindak lanjut perjanjian kerjasama ini adalah ”Pelatihan Aplikasi Wireless dan Mikrokontroller” di hari yang sama. Pada tanggal 21 Mei 2012, dilakukan kegiatan kerjasama yang kedua berupa pendampingan dan pembimbingan pada tim ekstrakurikuler robotik SMAN 47 untuk Lomba Robot Line Follower tingkat SMA di USNI. Dengan kepercayaan yang diberikan oleh SMAN 47 kepada Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur, direncanakan kedepannya akan dilakukan kegiatan rutin pembinaan ekstrakurikuler Robotik secara bertahap, dimulai dari pelatihan elektronika dasar (Protel) dilanjtkan dengan pelatihan mikrokontroller sebagai dasar pembentukan tim Robotik SMAN 47 yang mampu bersaing di tingkat SMA.



- Employeable Skill Management : Mastering Sales Mindset



BudiLuhur Career Center bekerja sama dengan Jembatan-Karier menyelenggarakan Employeable Skill Management dengan tema Mastering Sales Mindset pada :

Hari/Tanggal : Kamis, 1 November 2012

Tempat : Ruang R.737 – Universitas Budi Luhur
Jam : 08.30 – 14.00 WIB
Pembicara : Dedy Budiman, MPd. – Director Jembatan-Karier, Champion Sal Trainer
Materi :
1. Memahami relevansi profesi sales dengan profesi lainnya – Mengapa selling skill itu penting
2. Memiliki kesadaran atau pengertian yang benar tentang peran salesmanship dalam profesi
3. Membuka peluang penempatkan kerja di posisi frontliners pada perusahaan otomotif dan perbankan


Training ini akan berguna untuk membekali Alumni Universitas Budi Luhur berbakat untuk memiliki soft skill yang dapat diterapkan ketika melamar kerja, ataupun di tempat kerja, khususnya dalam hal mempertajam keahlian membangun hubungan orang-orang baru ataupun mengatasi keberatan (penolakan) dan untuk membuktikan bahwa Universitas Budi LuhurUnggulan diJakarta serta mampu bersaing dengan Universitas lain yang ada di jakarta. 


Universitas Budi LuhurUnggulan diJakarta
Journey & Charity 2012

Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey Charity  merupakan program pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Cakti terhadap masyarakat yang kurang mampu  dengan cara melakukan perjalanan bersepeda sehat sambil beramal. Program Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta  Journey Charity ini juga merupakan  kepedulian kampus terhadap lingkugan hijau yang telah dicanangkannya kampus Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta  sebagai Green Campus.
Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey Charity telah dilaksanakan dari tanggal 14 Juli – 18 Juli 2012 , melalui rute perjalanan mulai dari pelepasan di kampus  Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta menuju Rangkas Bitung, dilanjutkan ke desa Malimping dan Bayah Sawarna menuju Pelabuhan Ratu lalu dilanjutkan lagi perjalanan ke Bogor  dari Bogor kembali lagi menuju kampus , sebanyak jarak tempuh 399 km. Tim rombongan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey & Charity adalah mahasiswa, dosen dan karyawan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta.
Dalam Perjalanannya  selama 4 hari ini rombongan bersepeda memberikan bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu, fakir miskin dan Pesantren yang masih membutuhkan bantuan. Sekaligus mensurvei daerah-daerah minus di daerah Banten yang rencananya akan dilakukan secara rutin.
Program Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Journey& Charity ini  direncanakan akan dilaksanakan rutin sebagai bagian dari Tanggung  jawab Sosial Kampus atau Campus Social Responsibility (CSR)Yayasan Pendidikan Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Cakti.

persembahan universitas budi luhur unggulan di jakarta

GEMA BUDAYA PENERUS BANGSA

Communication Days adalah rangkaian acara mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta, yang berbasis pendidikan, pengetahuan sekaligus hiburan untuk mewujudkan generasi inovatif dan komunikatif.

Jakarta – 2 Nopember 2012. Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 Nopember 2012, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta kembali menyelenggarakan acara Communications Days (Comdays). Di tahun ke-7 ini, Comdays mengangkat tema besar “Si Prabudaya” yang merupakan singkatan dari Generasi Penerus Ragam Budaya.

Tema Si Prabudaya muncul dari kegelisahan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta melihat realita munculnya konflik-konflik antar kelompok yang berasal dari lunturnya toleransi perbedaan ragam budaya di Indonesia. Bila hal ini dibiarkan tentu akan mengancam kebhinekaan kita.

Kegelisahan lain adalah penjajahan budaya yang dialami kaum muda negri ini. Lebih bangga ber-gangnam style, sementara tari pendet di klaim negara tetangga sebagai budayanya. Lebih bangga makan salad padahal kita juga punya gado-gado. Penjajahan budaya ini berdampak pada hilangnya jati diri dan identitas diri generasi penerus bangsa ini. Maka bila pahlawan pendahulu kita melawan penjajahan tanah air, maka mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta sebagai generasi penerus ragam budaya akan melawan penjajahan budaya ini.

Untuk itu rangkaian acara bertema budaya dengan melibatkan tokoh-tokoh budaya dan tak ketinggalan adalah sivitas akademika Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta akan terlibat dalam kegiatan ini. Mahasiswa, dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Komunikasi tidak hanya berwacana atau menjadi penonton, melainkan pelaku nyata pelestari budaya Indonesia.

Rangkaian acara tersebut adalah:

5 Nopember 2012
Pk. 8.30 – 11.30
Upacara pembukaan Comdays yang akan dihadiri tokoh media Hary Tanoesoedibjo (CEO MNC Group)Konferensi Pers,Tari-tari nusantara,Debus Padepokan Assyfah, Banten

5 Nopember 2012
12.30 – 16.30
Presentasi Diskusi Panel Finalis Call For Paper bertema “Glokalisasi Budaya Nasional”Mahasiswa seluruh Indonesia (daftar terlampir)

6 Nopember 2012
9.30 – 11.00
Seminar bertema “Eksistensi Budaya Nusantara dalam Dinamika Media dan Teknologi”
Pembicara:
BRA Mooryati Soedibyo (Mustika Ratu)
Charles Saerang (Presdir PT Nyonya Meneer)
Heru Sutadi (Pengamat Media)

6 Nopember 2012
13.00 – 14.00
Talkshow bertema “Krisis Kebudayaan Nasional di Era Globalisasi”.
Pembicara:
Arswendo Atmowiloto (Budayawan)
Pak Raden (Budayawan)
Kang Iip (Budayawan)

6 Nopember 2012
14.10 – 15.30
Pengumuman Pemenang Call For Paper mahasiswa tingkat nasional
Pemberian hadiah dan kenang-kenangan.
Foto bersama

7 Nopember 2012
09.00 – 12.00
Workshop “Branding Indonesia.”
Instruktur: Silih Agung Wasesa, CEO ASIA PR.

7 Nopember 2012
12.30 – 16.00
Workshop “Visualisasi Budaya Tradisional Indonesia”.
Instruktur: Dimas Haryoko (Art Director First Edition).

8 Nopember 2012
09.00 – 12.00
Workshop Broadcast “Budaya Sendiri Kok Asing?”
Instruktur: Indiarto, TV One

8 Nopember 2012
12.30 – 16.00
Workshop “Desain Budaya Indonesia dalam Iklan Komersial”
Instruktur: Vely Cipta, Dwi Sapta Advertising

8 Nopember 2012
13.00 – 16.00
Seminar Sinematografi film “Ambilkan Bulanku”
Instruktur: Avesina Soebly, Produser
Ifa Isfansyah, Sutradara (dalam konfirmasi)

8 Nopember 2012
19.30 – 23.00
Penutupan – Puncak Acara Communication Days
Pagelaran Wayang Kontemporer
Dalang: Puguh Tjahyono, Dosen FIKOM Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta
Iringan: Beat box dan Akustik mahasiswa FIKOM Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta.

universitas budi luhur unggulan di jakarta


Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta Juara Kontes Robot Indonesia Regional II


Sejak tahun 2005 Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta selalu mengikuti Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia ini, yang diwakilkan program studi sistem komputer Fakultas Teknologi Informasi dan program studi elektro Fakultas Teknik Univedrsitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta. Untuk katogori KRI tahun ini Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta masuk dalam regional 2 dimana Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta mendapat juara pertama dari regional 2 dan mendapat penghargaan sebagai the best strategi. Kegiatan ini beranggotakan 3 tim mahasiswa dan 2 dosen pembimbing Yan Everhard dan I Nyoman Suryasa.

Penyelenggaraan KRI KRCI tingkat regional wilayah II diselenggarakan pada tanggal 26 Mei 2012 di Kampus ITB Jatinangor Sumedang. Peserta pertandingan sebanyak 67 tim yang terdiri dari 14 tim KRI, 26 tim KRCI pemadam api beroda, 19 tim KRCI pemadam api berkaki dan 8 tim KRCI RSHL.  Seluruh peserta pertandingan berasal dari 29 perguruan tinggi di wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Kalimantan Barat.

Dari keseluruhan tim yang bertanding, berikut hasil pertandingan wilayah II di ITB:

Hasil Pertandingan KRI (Kontes Robot Indonesia)
Juara Pertama             : tim BLUE DEEP (Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta)
Juara Kedua               : tim Ankusa (Institut Teknologi Bandung)
Juara Ketiga               : tim ISOLA229 (Universitas Pendidikan Indonesia)
Juara Harapan            : tim Aciraba (Politeknik Manufaktur ASTRA)
Desain Terbaik           : tim ISOLA229 (Universitas Pendidikan Indonesia)
Strategi Terbaik          : tim BLUE DEEP (Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta)

Selanjutnya untuk Kontes Robot Cerdas Indonesia ( KRCI ),  Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta mengirimkan 1 tim dari program studi elektro Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta, untuk kelas atau divisi robot cerdas pemadam api beroda, dengan nama tim ELEKTRO SQUAD 99, yang beranggotakan 3 mahasiswa antara lain Dedy Isbiantoro, Indra Raksiana, Novian Seto dan 1 dosen sebagai pembimbing Sujono.

Hasil Pertandingan KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia)

Juara Pertama       : tim SANGKURIANG (Politeknik Negeri Bandung)
Juara Kedua         : tim DGULIZ (Universitas Tanjungpura)
Juara Ketiga         : Elektro Squad 99 (Universitas Budi Luhur Unggulan di Jakarta)

Selasa, 02 Oktober 2012

THE TABLE OF THE FUTURE

Teknologi Terbaru 2012 : Meja Masa Depan Microsoft Surface dan EXOdesk 
PAL may have often seen a video or movie showing the sophistication of the newest technology for the future. But what happens if it becomes real and PAL have? While this may be a function table for PAL only as household appliances to put writing equipment or just the charger's interior. In early 2011, outstanding tv technology news hologram. But recently, dipenghujung 2011, Microsoft made a breakthrough with a technology called Microsoft Surface, where a combination of a desk, a computer, a camera, and touch sensivity of size that allows users to interact for various activities.

On a large table that uses a 40-inch LCD touch screen, Microsoft put a smartphone on the screen Surface, instantly will recognize the device and displays information about the device and allows to choose different models. Reportedly, Microsoft has confirmed the latest price for a table of the future they are going to release in 2012 later in the American market for $ 8,900.

As well as the Microsoft Surface, the latest technology for the future, an interactive table, EXOdesk, enabling PAL to perform all activities in the virtual space. EXOdesk originally a tabletop computer that offers high definition screen is 40 inches, where we can manipulate virtual objects by touching and dragging. EXOdesk will be released on the upcoming year 2012 is priced at $ 1.299.

BILL GATES

 
William Henry "Bill" Gates III (born October 28, 1955)[4] is an American business magnate and philanthropist. Gates is the former chief executive and current chairman of Microsoft, the world’s largest personal-computer software company, which he co-founded with Paul Allen. He is consistently ranked among the world's wealthiest people[5] and was the wealthiest overall from 1995 to 2009, excluding 2008, when he was ranked third;[6] in 2011 he was the wealthiest American and the second wealthiest person.[7][8] During his career at Microsoft, Gates held the positions of CEO and chief software architect, and remains the largest individual shareholder, with 6.4 percent of the common stock.[9] He has also authored or co-authored several books.
Gates is one of the best-known entrepreneurs of the personal computer revolution. Gates has been criticized for his business tactics, which have been considered anti-competitive, an opinion which has in some cases been upheld by the courts.[10][11] In the later stages of his career, Gates has pursued a number of philanthropic endeavors, donating large amounts of money to various charitable organizations and scientific research programs through the Bill & Melinda Gates Foundation, established in 2000.[12]
Gates stepped down as chief executive officer of Microsoft in January 2000. He remained as chairman and created the position of chief software architect. In June 2006, Gates announced that he would be transitioning from full-time work at Microsoft to part-time work, and full-time work at the Bill & Melinda Gates Foundation. He gradually transferred his duties to Ray Ozzie, chief software architect, and Craig Mundie, chief research and strategy officer. Gates's last full-time day at Microsoft was June 27, 2008. He remains at Microsoft as non-executive chairman.

source

STEVE JOBS


Steven Paul "Steve" Jobs (/ˈɒbz/; February 24, 1955 – October 5, 2011)[6][7] was an American entrepreneur.[8] He is best known as the co-founder, chairman, and chief executive officer of Apple Inc. Through Apple, he was widely recognized as a charismatic pioneer of the personal computer revolution[9][10] and for his influential career in the computer and consumer electronics fields. Jobs also co-founded and served as chief executive of Pixar Animation Studios; he became a member of the board of directors of The Walt Disney Company in 2006, when Disney acquired Pixar.
In the late 1970s, Apple co-founder Steve Wozniak engineered one of the first commercially successful lines of personal computers, the Apple II series. Jobs was among the first to see the commercial potential of Xerox PARC's mouse-driven graphical user interface, which led to the creation of the Apple Lisa and, one year later, the Macintosh. By introducing the LaserWriter he enabled a revolution called desktop publishing.[11]
After losing a power struggle with the board of directors in 1985, Jobs left Apple and founded NeXT, a computer platform development company specializing in the higher-education and business markets. In 1986, he acquired the computer graphics division of Lucasfilm, which was spun off as Pixar.[12] He was credited in Toy Story (1995) as an executive producer. He served as CEO and 50.1% majority shareholder until Disney bought Pixar in 2006.[13] Jobs received 7% of Disney shares, and joined the Board of Directors as the largest individual shareholder.[14][15] By 1996, Apple had failed to deliver a new operating system, Copland. Gil Amelio turned to NeXT Computer, and the NeXTSTEP platform became the foundation for the Mac OS X.[16] Jobs returned to Apple as an advisor, and took control of the company as an interim CEO. Jobs brought Apple from near bankruptcy to profitability by 1998.[17][18]
As the new CEO of the company, Jobs oversaw the development of the iMac, iTunes, iPod, iPhone, and iPad, and on the services side, the company's Apple Retail Stores, iTunes Store and the App Store.[19] The success of these products and services, provided several years of stable financial returns, and propelled Apple to become the world's most valuable publicly traded company in 2011.[20] The reinvigoration of the company is regarded by many commentators as one of the greatest turnarounds in business history.[21][22][23]
In 2003, Jobs was diagnosed with a pancreas neuroendocrine tumor. Though it was initially treated, he reported a hormone imbalance, underwent a liver transplant in 2009, and appeared progressively thinner as his health declined.[24] On medical leave for most of 2011, Jobs resigned in August that year, and was elected Chairman of the Board. He died of respiratory arrest related to his metastatic tumor on October 5, 2011.
Jobs has received a number of honors and public recognition for his influence in the technology and music industries. He has widely been referred to as "legendary", a "futurist" or simply "visionary",[25][26][27][28] and has been described as the "Father of the Digital Revolution",[29] a "master of innovation",[30][31] and a "design perfectionist".


source

Senin, 01 Oktober 2012

HISTORY OF COMPUTING HARDWARE


Computing hardware evolved from machines that needed separate manual action to perform each arithmetic operation, to punched card machines, and then to stored-program computers. The history of stored-program computers relates first to computer architecture, that is, the organization of the units to perform input and output, to store data and to operate as an integrated mechanism.
Before the development of the general-purpose computer, most calculations were done by humans. Mechanical tools to help humans with digital calculations were then called "calculating machines", by proprietary names, or even as they are now, calculators. It was those humans who used the machines who were then called computers. Aside from written numerals, the first aids to computation were purely mechanical devices which required the operator to set up the initial values of an elementary arithmetic operation, then manipulate the device to obtain the result. A sophisticated (and comparatively recent) example is the slide rule in which numbers are represented as lengths on a logarithmic scale and computation is performed by setting a cursor and aligning sliding scales, thus adding those lengths. Numbers could be represented in a continuous "analog" form, for instance a voltage or some other physical property was set to be proportional to the number. Analog computers, like those designed and built by Vannevar Bush before World War II were of this type. Numbers could be represented in the form of digits, automatically manipulated by a mechanical mechanism. Although this last approach required more complex mechanisms in many cases, it made for greater precision of results.
The invention of electronic amplifiers made calculating machines much faster than their mechanical or electromechanical predecessors. Vacuum tube (thermionic valve) amplifiers gave way to solid state transistors, and then rapidly to integrated circuits which continue to improve, placing millions of electrical switches (typically transistors) on a single elaborately manufactured piece of semi-conductor the size of a fingernail. By defeating the tyranny of numbers, integrated circuits made high-speed and low-cost digital computers a widespread commodity. There is an ongoing effort to make computer hardware faster, cheaper, and capable of storing more data.
Computing hardware has become a platform for uses other than mere computation, such as process automation, electronic communications, equipment control, entertainment, education, etc. Each field in turn has imposed its own requirements on the hardware, which has evolved in response to those requirements, such as the role of the touch screen to create a more intuitive and natural user interface.
As all computers rely on digital storage, and tend to be limited by the size and speed of memory, the history of computer data storage is tied to the development of computers.

Earliest true hardware

Devices have been used to aid computation for thousands of years, mostly using one-to-one correspondence with our fingers. The earliest counting device was probably a form of tally stick. Later record keeping aids throughout the Fertile Crescent included calculi (clay spheres, cones, etc.) which represented counts of items, probably livestock or grains, sealed in containers.[1][2] The use of counting rods is one example.
The abacus was early used for arithmetic tasks. What we now call the Roman abacus was used in Babylonia as early as 2400 BC. Since then, many other forms of reckoning boards or tables have been invented. In a medieval European counting house, a checkered cloth would be placed on a table, and markers moved around on it according to certain rules, as an aid to calculating sums of money.
Several analog computers were constructed in ancient and medieval times to perform astronomical calculations. These include the Antikythera mechanism and the astrolabe from ancient Greece (c. 150–100 BC), which are generally regarded as the earliest known mechanical analog computers.[3] Hero of Alexandria (c. 10–70 AD) made many complex mechanical devices including automata and a programmable cart.[4] Other early versions of mechanical devices used to perform one or another type of calculations include the planisphere and other mechanical computing devices invented by Abū Rayhān al-Bīrūnī (c. AD 1000); the equatorium and universal latitude-independent astrolabe by Abū Ishāq Ibrāhīm al-Zarqālī (c. AD 1015); the astronomical analog computers of other medieval Muslim astronomers and engineers; and the astronomical clock tower of Su Song (c. AD 1090) during the Song Dynasty.

Suanpan (the number represented on this abacus is 6,302,715,408)
Scottish mathematician and physicist John Napier noted multiplication and division of numbers could be performed by addition and subtraction, respectively, of logarithms of those numbers. While producing the first logarithmic tables Napier needed to perform many multiplications, and it was at this point that he designed Napier's bones, an abacus-like device used for multiplication and division.[5] Since real numbers can be represented as distances or intervals on a line, the slide rule was invented in the 1620s to allow multiplication and division operations to be carried out significantly faster than was previously possible.[6] Slide rules were used by generations of engineers and other mathematically involved professional workers, until the invention of the pocket calculator.[7]

Yazu Arithmometer. Patented in Japan in 1903. Note the lever for turning the gears of the calculator.
Wilhelm Schickard, a German polymath, designed a calculating clock in 1623. It made use of a single-tooth gear that was not an adequate solution for a general carry mechanism.[8] A fire destroyed the machine during its construction in 1624 and Schickard abandoned the project. Two sketches of it were discovered in 1957, too late to have any impact on the development of mechanical calculators.[9]
In 1642, while still a teenager, Blaise Pascal started some pioneering work on calculating machines and after three years of effort and 50 prototypes[10] he invented the mechanical calculator.[11][12] He built twenty of these machines (called Pascal's Calculator or Pascaline) in the following ten years.[13] Nine Pascalines have survived, most of which are on display in European museums.[14]
Gottfried Wilhelm von Leibniz invented the Stepped Reckoner and his famous cylinders around 1672 while adding direct multiplication and division to the Pascaline. Leibniz once said "It is unworthy of excellent men to lose hours like slaves in the labour of calculation which could safely be relegated to anyone else if machines were used."[15]
Around 1820, Charles Xavier Thomas created the first successful, mass-produced mechanical calculator, the Thomas Arithmometer, that could add, subtract, multiply, and divide.[16] It was mainly based on Leibniz' work. Mechanical calculators, like the base-ten addiator, the comptometer, the Monroe, the Curta and the Addo-X remained in use until the 1970s. Leibniz also described the binary numeral system,[17] a central ingredient of all modern computers. However, up to the 1940s, many subsequent designs (including Charles Babbage's machines of the 1822 and even ENIAC of 1945) were based on the decimal system;[18] ENIAC's ring counters emulated the operation of the digit wheels of a mechanical adding machine.
In Japan, Ryōichi Yazu patented a mechanical calculator called the Yazu Arithmometer in 1903. It consisted of a single cylinder and 22 gears, and employed the mixed base-2 and base-5 number system familiar to users to the soroban (Japanese abacus). Carry and end of calculation were determined automatically.[19] More than 200 units were sold, mainly to government agencies such as the Ministry of War and agricultural experiment stations.


source

ABOUT COMPUTER

A computer is a general purpose device that can be programmed to carry out a finite set of arithmetic or logical operations. Since a sequence of operations can be readily changed, the computer can solve more than one kind of problem.
Conventionally, a computer consists of at least one processing element and some form of memory. The processing element carries out arithmetic and logic operations, and a sequencing and control unit that can change the order of operations based on stored information. Peripheral devices allow information to be retrieved from an external source, and the result of operations saved and retrieved.
The first electronic digital computers were developed between 1940 and 1945 in the United Kingdom and United States. Originally they were the size of a large room, consuming as much power as several hundred modern personal computers (PCs).[1] In this era mechanical analog computers were used for military applications.
Modern computers based on integrated circuits are millions to billions of times more capable than the early machines, and occupy a fraction of the space.[2] Simple computers are small enough to fit into mobile devices, and mobile computers can be powered by small batteries. Personal computers in their various forms are icons of the Information Age and are what most people think of as "computers". However, the embedded computers found in many devices from mp3 players to fighter aircraft and from toys to industrial robots are the most numerous.

History of computing

The first use of the word "computer" was recorded in 1613, referring to a person who carried out calculations, or computations, and the word continued with the same meaning until the middle of the 20th century. From the end of the 19th century the word began to take on its more familiar meaning, a machine that carries out computations.

source

HISTORY OF TECHNOLOGY

 
The history of technology is the history of the invention of tools and techniques, and is similar in many ways to the history of humanity. Background knowledge has enabled people to create new things, and conversely, many scientific endeavors have become possible through technologies which assist humans to travel to places we could not otherwise go, and probe the nature of the universe in more detail than our natural senses allow.
Technological artifacts are products of an economy, a force for economic growth, and a large part of everyday life. Technological innovations affect, and are affected by, a society's cultural traditions. They also are a means to develop and project military power.

Measuring technological progress

Many sociologists and anthropologists have created social theories dealing with social and cultural evolution. Some, like Lewis H. Morgan, Leslie White, and Gerhard Lenski, declare technological progress to be the primary factor driving the development of human civilization. Morgan's concept of three major stages of social evolution (savagery, barbarism, and civilization) can be divided by technological milestones, such as fire, the bow, and pottery in the savage era, domestication of animals, agriculture, and metalworking in the barbarian era and the alphabet and writing in the civilization era.
Instead of specific inventions, White decided that the measure by which to judge the evolution of culture was energy. For White "the primary function of culture" is to "harness and control energy." White differentiates between five stages of human development: In the first, people use energy of their own muscles. In the second, they use energy of domesticated animals. In the third, they use the energy of plants (agricultural revolution). In the fourth, they learn to use the energy of natural resources: coal, oil, gas. In the fifth, they harness nuclear energy. White introduced a formula P=E*T, where E is a measure of energy consumed, and T is the measure of efficiency of technical factors utilizing the energy. In his own words, "culture evolves as the amount of energy harnessed per capita per year is increased, or as the efficiency of the instrumental means of putting the energy to work is increased". Russian astronomer, Nikolai Kardashev, extrapolated his theory creating the Kardashev scale, which categorizes the energy use of advanced civilizations.
Lenski takes a more modern approach and focuses on information. The more information and knowledge (especially allowing the shaping of natural environment) a given society has, the more advanced it is. He identifies four stages of human development, based on advances in the history of communication. In the first stage, information is passed by genes. In the second, when humans gain sentience, they can learn and pass information through by experience. In the third, the humans start using signs and develop logic. In the fourth, they can create symbols, develop language and writing. Advancements in the technology of communication translates into advancements in the economic system and political system, distribution of wealth, social inequality and other spheres of social life. He also differentiates societies based on their level of technology, communication and economy:
  • hunters and gatherers,
  • simple agricultural,
  • advanced agricultural,
  • industrial,
  • special (such as fishing societies).
Finally, from the late 1970s sociologists and anthropologists like Alvin Toffler (author of Future Shock), Daniel Bell and John Naisbitt have approached the theories of post-industrial societies, arguing that the current era of industrial society is coming to an end, and services and information are becoming more important than industry and goods. Some of the more extreme visions of the post-industrial society, especially in fiction, are strikingly similar to the visions of near and post-Singularity societies.

source